"Ada banyak penelitian yang membuat wanita mengonsumsi suplemen asam lemak omega-3, dan mereka semua memiliki hasil yang berbeda-beda," ungkap ketua penelitian Jacqueline Gould dari Women's and Childrens Health Research Institute di Australia.
Tim peneliti dari Australia menganalisis 11 percobaan dengan total 5.272 partisipan yang diminta untuk mengonsumsi suplemen omega-3 atau placebo selama kehamilan. Peneliti memilih beberapa penelitian saja yang dianggap layak dan tidak mengamati penelitian dalam skala kecil dan waktu singkat.
Asam lemak omega-3 memang penting untuk perkembangan otak bayi yang sehat. Biasanya omega-3 ditemukan dalam ikan seperti tuna, sarden, atau makarel. Bayi dalam kandungan mendapatkan omega-3 dari ibunya, baik makanan maupun suplemen.
Salah satu penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi banyak omega-3 memiliki anak dengan perkembangan saraf dan motorik yang lebih baik pada satu bulan pertama. Sementara itu, penelitian lain menunjukkan bahwa minyak ikan yang dikonsumsi oleh ibu tidak meningkatkan tingkat kecerdasan (IQ) anak atau meningkatkan perkembangan visual anak.
"Meski begitu, masing terlalu dini untuk mengambil kesimpulan," ungkap Elvira Larque, profesor dari University of Murcia, Spanyol, seperti dilansir oleh Reuters (08/02).
Larque berpendapat bahwa lebih banyak penelitian harus dilakukan. Peneliti harus bisa melihat dengan jelas pengaruh asam lemak omega-3 dan DHA sambil mempertimbangkan diet ibu hamil dan mengukur kecerdasan anak dengan cara yang objektif.
Sumber: Merdeka.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar