Yang dimaksud dengan media di sini adalah TV, video, dan internet. Sebanyak 21% remaja didefinisikan sebagai user berat media, yang menghabiskan waktu 16 jam sehari bersama media. Sementara 63% adalah user moderate, yang menggunakan media 3-16 jam sehari. Pada remaja pecandu media ditemukan tingkat depresi yang tinggi, kekurangan waktu untuk tidur dan bersosialisasi.
Dari sekian banyak jam yang dihabiskan, setengah dari jenis media tersebut adalah internet. Bagi anak-anak dan remaja, saat tak mampu menyeimbangkan kehidupan sosial di dunia nyata, sekolah, olah raga, dengan keasyikan di depan komputer, akan memicu perilaku kompulsif, tak terkontrol, dan kecanduan internet.
Bagaimana cara mengenali seorang anak sudah mulai kecanduan media? Berikut gejalanya:
- Keasyikan dengan internet dengan tujuan tertentu yang orang lain tidak boleh tahu. Biasanya anak akan merahasiakan saat ditanya orang tua, “Lagi ngapain sih di internet?”
- Bersikap defensive untuk berlama-lama online. Mereka akan marah jika waktu online-nya dibatasi.
- Mulai memakai uang jajan atau uang untuk kebutuhan penting lain demi bisa online atau membeli gadget baru.
- Gagal mengontrol perilaku, termasuk perilaku agresif.
- Mengalami euphoria setiap kali terlibat pada segala hal yang menyangkut komputer atau aktivitas internet.
- Mengorbankan waktu tidur demi bisa online.
- Memeriksa email atau pesan online secara kompulsif sepanjang hari.
- Tetap berusaha online walau sedang waktunya sekolah atau belajar.
- Lebih senang menghabiskan waktu online ketimbang bersama teman atau keluarga.
- Tidak tertarik melakukan aktivitas menarik di dunia nyata, lebih senang di depan komputer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar